Rabu, 15 Juli 2020

CATATAN PERJALANAN DARA

CATATAN PERJALANAN DARA
Oleh : Titin Sumartini, S. Pd. I

Dara seorang gadis cantik dan manis, hidungnya mancung dan bibirnya yang merah merona. Sebagaian para pria menganggap Dara mempunyai kecantikan yang sempurna. Tubuhnya yang semampai serta kulit nya yang putih dan berseri, dan senyumnya sungguh menawan

Wah membuat kaum wanita cemburu dibuat olehnya. Dara si gadis muda belia ternyata masih kuliah semester terakhir, rumahnya yang tak jauh dengan aku, membuaku aku tahu karekter Dara. 

Banyak tetangga yang mengatakan Dara cantik namun sayang tak asyik, tak asyik diajak bicara karena Dara cendurung berkata selalu tinggi, tak asyik untuk diajak bergaul karena Dara ternyata sosok wanita yang egois pula. Aku mengenal Dara karena dia teman sepermainanku dari kecil, hingga kami kini sama-sama kuliah, namun Dara yang cerdas matematikanya memilih kuliah di jurusan Matematika di sebuah perguruan tinggi ternama di Kota Bandung. Sedangkan aku memilih kuliah di Bogor mengambil jurusan pertanian. Jika libur tiba aku sering bertemu dengannya. 

Namun Dara yang ku kenal berbeda sekali, tak seperti Daraku yang dulu kecil imut dan manis. Dara yang ku kenal sekarang oh sungguh angkuknya. Eem ada apa dengan Dara. Rupanya kecantikan dan kecerdasan yang dimilikinya membuat dia berubah seperti ini, ditambah Dara seorang anak yang bergelimang harta pula. 

Merenung dan termenung aku sendiri, disudut rumah, menatap perjalanan hidup Dara senasa kecil hingga kini. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara ibu memanggilku dengan berteriak, rupanya ibu sedang menerima telpon dari seseorang. Aku coba menghampiri ibu yang tengah tertunduk lesu, ibuku berkata bahwa temanku waktu kecil yang bernama Dara tengah koma, akibat kecelakaan mobil yang dibawanya.  Sungguh kaget aku mendengar semua itu, akupun bergegas pergi dengan ibuku untuk menengok keadaan Dara di rumah sakit. 

Aku dan ibu akhirnya sampai di rumah sakit, aku melihat keluarga Dara yang sedang panik, ibu Dara berteriak nangis dengan histeris. Duh... Sungguh memandangan yang membuat bulukuduku meringis, dan batinku menangis. 

Sudah tiga jam kami menunggu di rumah sakit, Dara masih berada diruang ICU, dokter masih menangani Dara yang katanya koma akibat kehabisan darah pula. Oh Tuhan.. Semoga teman masa kecilku tidak apa apa. Setelah cukup menunggu lama, dokter memanggil kedua orangtua Dara, aku pegang erat tangan ibu, berharap ada berita yang baik untukku dan keluarganya. 

Akhirnya dokter mengatakan bahwa mara Dara mengalami kebutaan akibat benturan keras di area mata begitu pula dengan wajah Dara hangus terbakar sehingga Dara jika memungkin harus sedikit opreasi plastik pula. 
Oh Tuhanku... 
Beginikah nasib teman kecilku.. aku tak tahan menangis hingga air mataku membasahi seluruh hijabku.. aku jadi rindu sosok Dara ku yang cantik lagi seperti dulu, ternyata sekarang itu semua hanya mimpi belaka, bahkan Dara tak mampu melihat wajah teman masa kecilnya karena buta. 
**********************

Jika manusia merasa sombong
Tuhan menegur dengan caranya
Meski manusia terkadang lupa
Namun apa daya penyesalan datang ketika di akhir masa

Profile Penulis :
Titin Sumartini, S. Pd. I
titinsumartini053.blogspot.com
titinsdit@gmail.com

2 komentar:

  1. Keren bu..
    Inspiratif
    ...ayo terus berkarya mumpung masih muda

    BalasHapus
  2. Waaw..keren ibuk.. Apapun yg kt miliki tdk patut di sombongkan..

    BalasHapus