KHIANAT
Terpaku duduk menyepi
Menangis tak bertepi
Hingga mentari esok lagi
Airmata terus mengalir derai di pipi
Kau tlah khianat
Mendua cinta tanpa rasa
Merayu biru dara
Berpaling sekejap hingga membisu
Seujung kakiku
Pedih perih sakit di kalbu
Merayap tuk melangkah pergi
Tak sanggup melihat dirimu
Duduk manis dengan sang juwita
Sementara aku menunggumu hingga akhir masa
Engkau kini mendua cinta
Subang, 13 Juli 2020
Profile penulis:
Titin Sumartini, S. Pd. I
Titinsditannaba. wordpress. com
titinsumartini053.blogspot.com
Email : titinsdit@gmail.com
Saya suka puisinya, Bu. Sederhana namun bermakna.
BalasHapusEmang jago bu Titin
BalasHapusMantab bu titin
BalasHapusJgn mau dikhianti...bangkit singkirkan lara hati
BalasHapusCemburu yang membiru
BalasHapus